Pages

Kamis, 23 Desember 2010

Subneting dan VLSM (Perbaikan UTS)


Perbaikan UTS Jaringan Komputer Lanjut

Nama : Refsus Saefudin
NPM : 50407697
Kelas : 4IA12
Absen : 34


Kali ini akan dibahas mengenai subnetting dan VLSM pada beberapa jaringan didalam sebuah gedung. Misalkan sebuah perusahaan memiliki bagian seperti HRD, FINANCE, TI dan MARKETING. Masing-masing bagian memiliki satu jaringan tersendiri dengan host yang berbeda-beda. Untuk HRD memiliki 10 Host, FINANCE 25 Host, TI 10 Host dan MARKETING 50 Host. Untuk memecahnya menjadi beberapa jaringan kita membutuhkan subnetting dan VLSM.


Sketsa Jaringan




Daftar Jaringan



Netmask : 172.16.34.0/16 (34 merupakan no absen)

==VLSM HRD==

Untuk mencari VLSM nya pertama kali yang harus kita lakukan adalah menambahkan host pada jaringan tersebut dengan broadcast dan networknya.

HRD = 10+1+2 (10 untuk host, 1 untuk alamat router, 1 untuk alamat broadcast dan 1 untuk alamat network)
HRD = 13

Konversikan hasilnya kedalam bentuk biner -> 1101 = 4 digit biner
Jumlah digit dari bilangan biner tersebut akan menjadi pangkat dari jumlah IP total pada HRD
dan jumlah biner 0 (nol) pada subnetmask HRD.

Subnetmask = 11111111.11111111.11111111.11110000/28 (28 adalah jumlah digit dari netmask diambil dengan jumlah digit nol diatas 32-4=28)
Subnetmask = 255.255.255.240

IP Total = 2^n (dimana n adalah jumlah digit dari biner 1101)
IP Total = 2^4
IP Total = 16

==VLSM FINANCE==

Sama seperti VLSM untuk HRD dan TI, untuk mencari VLSM bagian FINANCE pertama kali yang harus kita lakukan adalah menambahkan host pada jaringan tersebut dengan broadcast dan networknya.

FINANCE = 25+1+2 (25 untuk host, 1 untuk alamat router, 1 untuk alamat broadcast dan 1 untuk alamat network)
FINANCE = 28

Konversikan hasilnya kedalam bentuk biner -> 11100 = 5 digit biner
Jumlah digit dari bilangan biner tersebut akan menjadi pangkat dari jumlah IP total pada FINANCE dan jumlah biner 0 (nol) pada subnetmask FINANCE.

Subnetmask = 11111111.11111111.11111111.11100000/27 (27 adalah jumlah digit dari netmask diambil dengan jumlah digit nol diatas 32-5=27)
Subnetmask = 255.255.255.224

IP Total = 2^n (dimana n adalah jumlah digit dari biner 11100)
IP Total = 2^5
IP Total = 32

==VLSM TI==

Sama seperti VLSM untuk HRD, untuk mencari VLSM bagian TI pertama kali yang harus kita lakukan adalah menambahkan host pada jaringan tersebut dengan broadcast dan networknya.

TI = 10+1+2 (10 untuk host, 1 untuk alamat router, 1 untuk alamat broadcast dan 1 untuk alamat network)
TI = 13

Konversikan hasilnya kedalam bentuk biner -> 1101 = 4 digit biner
Jumlah digit dari bilangan biner tersebut akan menjadi pangkat dari jumlah IP total pada TI
dan jumlah biner 0 (nol) pada subnetmask TI.

Subnetmask = 11111111.11111111.11111111.11110000/28 (28 adalah jumlah digit dari netmask diambil dengan jumlah digit nol diatas 32-4=28)
Subnetmask = 255.255.255.240

IP Total = 2^n (dimana n adalah jumlah digit dari biner 1101)
IP Total = 2^4
IP Total = 16

==VLSM MARKETING==

Sama seperti VLSM untuk HRD, TI dan FINANCE, untuk mencari VLSM bagian MARKETING pertama kali yang harus kita lakukan adalah menambahkan host pada jaringan tersebut dengan broadcast dan networknya.

MARKETING = 50+1+2 (50 untuk host, 1 untuk alamat router, 1 untuk alamat broadcast dan 1 untuk alamat network)
MARKETING = 53

Konversikan hasilnya kedalam bentuk biner -> 110101 = 6 digit biner
Jumlah digit dari bilangan biner tersebut akan menjadi pangkat dari jumlah IP total pada MARKETING dan jumlah biner 0 (nol) pada subnetmask MARKETING.

Subnetmask = 11111111.11111111.11111111.11000000/26 (26 adalah jumlah digit dari netmask diambil dengan jumlah digit nol diatas 32-6=26)
Subnetmask = 255.255.255.192

IP Total = 2^n (dimana n adalah jumlah digit dari biner 110101)
IP Total = 2^6
IP Total = 64

Dibawah ini akan ditampilkan data-data diatas dalam bentuk tabel


Klik gambar untuk memperbesar


NB : Untuk alamat Gateway diambil dari range alamat IP yang pertama kali dapat digunakan atau Fisrt Usable Address.

Rabu, 01 Desember 2010

Merapi menyambut kedatangan Obama di Indonesia




"Merapi menyambut kedatangan Obama di Indonesia" seperti inilah kata-kata yang cocok untuk mendeskripsikan 2 hal besar yang terjadi dalam waktu yang bersamaan di Indonesia. Merapi seolah-olah ingin menyambut kedatangan Presiden Amerika tersebut di Indonesia dengan menampakkan aktifitas vulkanisnya. Kalimat diatas hanya sebagai penggambaran sang penulis dari 2 kejadian yang terjadi di Indonesia.



Letusan Gunung Merapi


Merapi adalah salah satu gunung berapi yang masih sangat aktif di negara Indonesia sejak tahun 1006. Pada tanggal 29 Oktober 2010 Pukul 05:20 merapi mengeluarkan erupsi berupa awan panas atau wedhus gembel yang mengakibatkan kepanikan disekitar Dusun Kinahrejo. Dan akhirnya pada tanggal 3 November 2010 menjadi puncak dari letusan gunung Merapi.


Dampak dari letusan gunung Merapi sangat besar sekali pengaruhnya bagi bidang perekonomian di Indonesia. Dampak yang ditimbulkan tidak hanya berdampak negatif, juga dapat berdampak positif. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh letusan merapi yaitu matinya tanaman-tanaman holtikultura, pusat tanaman salak, binatang ternak, dan pusat pariwisata. Keempat kategori tersebut terdapat didalam empat kecamatan yaitu Pakem, Turi, Cangkringan dan Ngemplak yang jaraknya 20km dari pusat gunung merapi.

Selain itu dampak yang ditimbulkan adalah berhentinya proses jual beli antara pedagang dan pembeli di pasar. Dan jalur transportasi yang menghubungkan Yogyakarta dengan kota-kota lain di sekitarnya. Dampak dibidang pariwisata adalah menurunnya jumlah pengunjung hotel yang berkunjung ke hotel-hotel yang berada di wilayah Yogyakarta. Serta ditutupnya objek wisata Candi Borobudur dan Candi Prambanan yang merupakan omset terbesar bagi Indonesia yang dikarenakan abu vulkanik dari gunung merapi menyelimuti candi-candi di kedua candi tersebut. Abu vulkanik yang menempel pada candi-candi dapat berakibat pelapukan material candi, oleh sebab itu candi-candi tersebut harus ditutupi oleh plastik untuk sementara waktu sampai keadaan merapi kembali tenang.



Candi Borobudur terkena abu vulkanik


Selain dampak negatif juga terdapat dampak positif dari letusan gunung merapi. Dampak positif yang ditimbulkan yaitu para penambang pasir tidak perlu repot-repot menggali pasir di bagian hulu gunung merapi. Mereka hanya perlu menambang pasir di sekitar sungai-sungai yang dialiri oleh lahar dingin dari gunung merapi yang membawa sekitar ribuan ton material pasir. Selain material pasir, abu vulkanik gunung merapi juga mengandung material pembuat kaca yang berjumlah banyak.



Presiden Obama di Indonesia


Hal besar yang terjadi di Indonesia yang mempengaruhi sektor bisnis atau perekonomian di Indonesia adalah datangnya Obama ke Indonesia. Lahir pada tanggal 4 agustus 1961 di Honolulu, Hawai. Saat ini tinggal di Chicago, Illinois. Ia bertemu Michelle di tahun 1988 dan menikahinya di bulan Oktober, tahun 1992 dan memiliki dua orang putri yaitu Malia (lahir 1998) dan Sasha (lahir 2001).Ayahnya bernama Barak Obama, Sr dari Kenya dan ibunya bernama Ann Dunham dari Kansas. Mereka bercerai ketika Obama berusia 2 tahun. Sang ayah menuju Harvard mengejar study ph. D. lalu kembali ke Kenya. Sang ibu menikah dengan Lolo Soetoro dari Indonesia. Pada tahun 1967, keluarganya pindah ke Jakarta dan Obama bersekolah di Jakarta dengan bahasa pengantar yaitu bahasa Indonesia. Usia 10 tahun ia kembali ke Hawaii tinggal dengan kakek neneknya dari ibunya, Madelyn dan Staney Dunham. Setelah SMA, Obama kuliah di Occidental College di Los Angeles selama 2 tahun. Lalu ia pindah ke Columbia University di New York, lulus pada tahun 1983, jurusan political science.

Paragraf diatas merupakan biografi singkat dari presiden obama yang dulu nya pernah tinggal di Indonesia, maka tidak heran jika obama berkunjung ke Indonesia akan disambut dengan meriah oleh masyarakat disini. Obama berkunjung ke Indonesia tanggal 9-10 November 2010 untuk memperluas dan mempererat hubungan bilateral antara kedua negara. Kedatangan obama ke Indonesia pasti menimbulkan pro dan kontra serta dampak positif dan negatifnya bagi sektor perekonomian di Indonesia.

Dampak Positif yang ditimbulkan dengan kedatangan Obama ke Indonesia yaitu dalam hal import, Indonesia merupakan negara yang melakukan kegiatan import dari Amerika berupa teknologi dibidang industri seperti alat-alat berat, persediaan persenjataan dibidang militer. Dalam hal ekspor Indonesia adalah salah satu negara pengekspor terbesar dengan mengekspor hasil alam berupa minyak bumi dan gas yang dibutuhkan negara-negara di dunia. Dalam bidang bisnis Indonesia dan Amerika setuju akan usaha credit line dan market line dalam perbankan di Indonesia. Dan jika Indonesia sedang mengalami kesulitan dibidang keuangan, Amerika dapat memberikan bantuan berupa pinjaman luar negeri. Dengan kedatangan obama diharapkan para pengusaha kecil dan menengah dapat lebih memaksimalkan usahanya dalam kegiatan ekspor untuk meningkatkan devisa negara.

Selain dampak positif ada juga dampak negatifnya bagi Indonesia, salah satu dampak negatifnya adalah masyarakat Indonesia seakan-akan lupa apa yang sedang terjadi di negaranya sendiri tentang letusan merapi. Dan lalu lintas yang dilewati obama di Ibukota Jakarta menjadi semakin semrawut, bahkan terjadi kemacetan total di jalan-jalan protokol di Indonesia yang mengakibatkan proses perdagangan selama 2 hari menjadi terhambat. Ini berdampak pada perekonomian di Indonesia pada 2 hari tersebut.

Quiz V-Class Jaringan Komputer Lanjut (SONET)

1. Apakah yang dimaksud dengan komunikasi broadband ?
2. Sebutkan keuntungan SONET !
3. Jelaskan prinsip kerja dari ATM !
4. Apakah yang dimaksud dengan DSL ?



Jawab :

1. Komunikasi Broadband

Secara umum, Broadband dideskripsikan sebagai komunikasi data yang memiliki kecepatan tinggi, kapasitas tinggi menggunakan DSL, Modem Kabel, Ethernet, Wireless Access, Fiber Optik, W-LAN, V-SAT, dsb. Rentang kecepatan layanan bervariasi dari 128 Kbps s/d 100 Mbps. Tidak ada definisi internasional spesifik untuk Broadband. Dalam Draft RPM Penataan Pita Frekuensi Radio untuk Keperluan Layanan Akses Pita Lebar Berbasis Nirkabel (Broadband Wireless Access) diusulkan definisi Broadband adalah layanan telekomunikasi nirkabel yang memiliki kemampuan kapasitas diatas kecepatan data primer “2 Mbps” (E1) sesuai ITU-R F.1399-1.
    Faktor pendorong broadband :
    Untuk Pemerintah
  • Broadband dilihat sebagai infrastruktur penting untuk mencapai tujuan-tujuan pemerintah di bidang sosio-ekonomi. 
  • Untuk mendorong penyediaaan layanan publik seperti E-governance, E-learning, Tele-medicine.
         Untuk Penyelenggara Jaringan / Jasa Telekomunikasi 
  • Suatu pilihan untuk mengurangi penurunan pendapatan dari teknologi lama (POTS/PSTN). 
  • Potensi tambahan pendapatan dari Layanan Nilai Tambah. 
  • Potensi penambahan secara eksponensial dalam ARPU. 
         Untuk Konsumen 
  • Tersedianya rentang aplikasi yang lebih banyak dan lebih kaya. 
  • Akses yang lebih cepat terhadap informasi. Layanan yang semakin mengarah konvergensi (VOIP, Video on Demand).
         Infrastruktur Eksisting 
  • DSL melalui jaringan akses tembaga (DSL over Copper loop) 
  • Modem kabel melalui jaringan TV Kabel (Cable Modem over Cable TV network) 
  • Akses Broadband Jalur Listrik (Power Line Broadband Access) 
         Infrastruktur Baru 
  • Fiber To The Home (FTTH) 
  • Hybrid Fiber Coaxial (HFC) 
         Infrastruktur Nirkabel 
  • Wireless Access (FWA) / High speed WLL 
  • Wireless LAN (Wi-Fi) (802.11), WiMax (802.16), I-Burst (802.20), dsb 
  • V-SAT 
  • IMT-2000 (3G Mobile): HSDPA/ CDMA-EVD 

2. Keuntungan SONET

Synchronous optical network (SONET) menawarkan biaya transport yang efektif pada jaringan akses dan jaringan inti/core. Lapisan optic menyediakan layanan transport untuk aplikasi jarak jauh. Dia juga secara langsung men-support layanan data.

Keuntungan SONET adalah dapat memberikan fungsionalitas yang bagus baik pada jaringan kecil, medium, maupun besar.

  • Collector rings menyediakan interface ke seluruh aplikasi, termasuk local office, PABX, access multiplexer, BTS, dan terminal ATM.
  • Manejemen bandwith berfungsi untuk proses routing, dan manajemen trafik.
  • Jaringan backbone berfungsi menyediakan konektifitas untuk jaringan jarak jauh


3. Prinsip Kerja ATM

ATM telah direkomendasikan oleh CCITT sebagai mode transfer untuk B-ISDN.

  • Pada ATM, informasi dikirim dalam blok data dengan panjang tetap yang disebut sel.
  • Sel merupakan unit dari switching dan transmisi.
  • Sebuah sel terdiri atas information field yang berisi informasi pemakai dan sebuah header. 
  • Informasi field dikirim dengan transparan oleh jaringan ATM dan tak ada proses yang dikenakan padanya oleh jaringan. 
  • Urutan sel dijaga oleh jaringan, dan sel diterima dengan urutan yang sama seperti pada waktu kirim. 
  • Header berisi label yang melambangkan informasi jaringan seperti addressing dan routing.
  • Dikatakan merupakan kombinasi dari konsep circuit dan packet switching, karena ATM memakai konsep connection oriented dan mengggunakan konsep paket berupa sel.
  • Setiap hubungan mempunyai kapasitas transfer (bandwidth) yang ditentukan sesuai dengan permintaan pemakai, asalkan kapasitas atau resource-nya tersedia 
  • Dengan resource yang sama, jaringan mampu atau dapat membawa beban yang lebih banyak karena jaringan mempunyai kemampuan statistical multiplexing

4. Pengertian DSL

DSL merupakan teknologi akses yang menggunakan saluran kabel tembaga eksisting untuk layanan broadband atau satu set teknologi yang menyediakan penghantar data digital melewati kabel yang digunakan dalam jarak dekat dari jaringan telepon setempat. Biasanya kecepatan downolad dari DSL berkisar dari 128 kbit/d sampai 24.000 kb/d tergantung dari teknologi DSL tersebut. Kecepatan upload lebih rendah dari download untuk ADSL dan sama cepat untuk SDSL. Banyak teknologi DSL menggunakan sebuah lapisan ATM agar dapat beradaptasi dengan sejumlah teknologi yang berbeda. Implementasi DSL dapat menciptakan jaringan jembatan atau routed. Dalam konfigurasi jembatan, kelompok komputer pengguna terhubungkan ke subnet tunggal. Implementasi awal menggunakan DHCP untuk menyediakan detail jaringan seperti alamat IP kepada peralatan pengguna, dengan authentication melalui alamat MAC atau memberikan nama host. Kemudian implementasi seringkali menggunakan PPP melalui Ethernet atau ATM (PPPoE atau PPPoA). DSL juga memiliki rasio contention yang layak dipertimbangkan pada saat memilih teknologi jalur lebar.

Contoh Teknologi DSL (xDSL) :
  • High-bit-rate Digital Subscriber Line (HDSL)
  • Symmetric Digital Subscriber Line (SDSL)
  • Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL)
  • Rate-Adaptive Digital Subscriber Line (RADSL)
  • Very-high-bit-rate Digital Subscriber Line (VDSL)
  • Very-high-bit-rate Digital Subscriber Line 2 (VDSL2)
  • G. Symmetric High-speed Digital Subscriber Line (G.SHDSL)

Sumber Referensi

Tes Akhir 2 V-Class Jaringan Komputer Lanjut

1. Service yang cara kerjanya mirip dengan mengirim surat adalah :
a. Connection Oriented c. Semua jawaban benar
b. Connectionless Oriented d. Semua jawaban salah

jawab : B

2. Nama lain untuk Statistical Time Division Multiplexing (TDM) adalah :
a. Non-Intelligent TDM c. Asynchronous TDM
b. Synchronous TDM d. Semua jawaban benar

jawab : B

3. Hubungan laju transmisi data dengan lebar pita saluran transmisi adalah :
a. Laju transmisi naik jika lebar pita berkurang.
b. Laju transmisi naik jika lebar pita bertambah.
c. Laju transmisi tidak bergantung pada lebar pita.
d. Semua jawaban salah.

jawab :D

4. Teknik encoding Bipolar-AMI dan Pseudoternary termasuk dalam teknik :
a. Multilevel Binary c. Biphase
b. NRZ d. Manchester

jawab : A

5. Jika dua frame ditransmisikan secara serentak maka akan menyebabkan terjadinya tubrukan. Kejadian ini dalam jaringan dikenal dengan istilah :
a. Contention c. Crash
b. Collision d. Jabber

jawab :C

6. Salah satu protocol CSMA yang tidak terus menerus mendengarkan channel adalah :
a. 1-persistent c. nonpersistent
b. p-persistent d. CSMA/CD

jawab :D

7. Salah satu protocol yang bebas dari tubrukan adalah :
a. Bit-Map c. Carrier Sense
b. CSMA d. ALOHA

jawab :C

8. Selective Repeater merupakan istilah lain dari :
a. Router c. Gateway
b. Bridge d. Repeater

jawab :A

9. Dalam pemeliharaan ring logis 802.4, frame kontrol yang bertugas untuk mengijinkan suatu stasiun untuk meninggalkan ring adalah :
a. Claim_token c. Token
b. Who_follows d. Set_Successor

jawab :C

10. Algoritma yang digunakan untuk menghindari kemacetan adalah :
a. Broadcast Routing c. Optimal Routing
b. Flow Control d. Flooding Routing

jawab :B

11. Algoritma routing yang menggunakan informasi yang dikumpulkan dari subnet secara keseluruhan agar keputusannya optimal adalah :
a. Algoritma Global c. Algoritma Terisolasi
b. Algoritma Lokal d. Algoritma Terdistribusi

jawab :D

12. Keuntungan multiplexing adalah :
a. Komputer host hanya memerlukan satu I/O port untuk satu terminal
b. Komputer host hanya memerlukan satu I/O port untuk banyak terminal
c. Komputer host memerlukan banyak I/O port untuk banyak terminal
d. Komputer host memerlukan banyak I/O port untuk satu terminal

jawab :B

13. Jenis kabel UTP digunakan untuk jaringan Ethernet :
a. 10Base2 c. 10BaseT
b. 10Base5 d. Semua jawaban benar

jawab :C

14. Suatu algoritma routing yang tidak mendasarkan keputusan routingnya pada kondisi topologi dan lalulintas saat itu adalah :
a. Non adaptive c. RCC
b. Adaptive d. Hot potato

jawab :A

15. Data/message yang belum dienkripsi disebut dengan :
a. Plaintext c. Auntext
b. Ciphertext d. Choke Packet

jawab :A

16. Algoritma Kontrol Kemacetan yang menjaga jumlah paket tetap konstan dengan menggunakan permits yang bersirkulasi dalam subnet adalah :
a. Kontrol Arus c. Pra Alokasi Buffer
b. Kontrol Isarithmic d. Choke Packet

jawab :C

17. Sekumpulan aturan yang menentukan operasi unit-unit fungsional untuk mencapai komunikasi antar dua entitas yang berbeda adalah :
a. Sintaks c. Protokol
b. Timing d. Routing

jawab :C

18. Algoritma yang digunakan oleh transparent bridge adalah :
a. RCC c. Flooding
b. Backward Learning d. Shortest path

jawab :B

19. Dalam model OSI internetworking membagi lapisan network menjadi beberapa bagian, kecuali
a. Intranet sublayer c. Internet sublayer
b. Access sublayer d. Enhanchement sublayer

jawab :A

20. Teknik time domain reflectometry digunakan pada standard IEEE:
a. 802.2 c. 802.4
b. 802.3 d. 802.5

jawab :B

21. Suatu cara yang mempunyai kemampuan untuk menyedian privacy, authenticity, integrity dan pengamanan data adalah :
a. Enkripsi c. Deskripsi
b. Antisipasi d. Semua jawaban salah

jawab :A

22. Tujuan adanya jaringan komputer adalah…..
a. Resource sharing c. High reability
b. Penghematan biaya d. Semua jawaban benar

jawab :D

23. Mengontrol suapaya tidak terjadi deadlock merupakan fungsi dari lapisan :
a. Network Layer c. Data link Layer
b. Session Layer d. Application Layer

jawab :A

24. Frame yang terjadi apabila suatu stasiun mentransmisikan frame pendek kejalur ring yang panjang dan bertubrukan atau dimatikan sebelum frame tersebut dikeluarkan. Frame ini disebut dengan istilah :
a. Orphan c. Pure
b. Beacon d. Semua jawaban salah

jawab :B

25. Wire center digunakan pada standar :
a. 802.2 c. 802.4
b. 802.3 d. 802.5

jawab :B

26. Komponen dasar model komunikasi adalah :
a. Sumber c. Media
b. Tujuan d. Semua benar

jawab :D

27. Di bawah ini termasuk Broadcast network :
a. Circuit Switching c. Satelit
b. Paket Switching d. Semi Paket Switching

jawab :C

28. Paket radio termasuk golongan :
a. Broadcast c. Publik
b. Switched d. Semua benar

jawab :A

29. Di bawah ini termasuk guided media :
a. UTP c. Fiber Optik
b. Coaxial d. Semua benar

jawab :D

30. Modul transmisi yang sifatnya searah adalah :
a. Pager c. TV
b. Simpleks d. Semua benar
jawab : C

Senin, 08 November 2010

VLSM (V-Class Jaringan Komputer Lanjut)

IP = 200.0.1.0/24

Jumlah divisi = 5

Jumlah lantai = 5

Jumlah router per lantai = 5

Subnet untuk Router per divisi = 5x (5x 3 Host + 5x (NID+BID))

Berarti 2n – 2 >= 125, n = 7, jumlah vlsm = 128
Net prefix = 32 – 7 = 25
IP router menjadi 200.0.1.0/25 – 200.0.1.127/25 dengan netmask 255.255.255.128

  • Pembagian Host/router = 5



    #Subnet untuk Router per lantai = 5x2 Host + 5x(NID + BID) = 20

    Berarti 2n – 2 >= 20, n = 5, jumlah vlsm = 32
    Net prefix = 32 – 5 = 27
    IP router menjadi 200.0.1.128/27 – 200.0.1.159/27 dengan netmask 255.255.255.224

    • Pembagian Host/router = 4


    #Subnet untuk per divisi per lantai = 79host + 5 router + NID + BID = 86

    IP = 200.0.2.0/24
    Berarti 2n – 2 >= 86, n = 7, jumlah vlsm = 128
    Net prefix = 32 – 5 = 27
    IP router menjadi 200.0.2.0/25 – 200.0.2.127/25 dengan netmask 255.255.255.128
    • Pembagian Host/router = 7



    #Subnet per divisi dengan range IP sesuai kebutuhan dengan VLSM
    • Hasil Subnet

    • Gambar skema Network




    Selasa, 02 November 2010

    Subnetting IP Kelas B

    Sebelum kita membahas mengenai subnetting pada IP Kelas B, terlebih dahulu kita lihat pengertian dari subnetting itu sendiri. Subnetting adalah sebuah teknik yang mengizinkan para administrator jaringan untuk memanfaatkan 32 bit IP address yang tersedia dengan lebih efisien. Teknik subnetting membuat skala jaringan lebih luas dan tidak dibatas oleh kelas-kelas IP (IP Classes) A, B, dan C yang sudah diatur. Dengan subnetting, anda bisa membuat network dengan batasan host yang lebih realistis sesuai kebutuhan.Subnetting menyediakan cara yang lebih fleksibel untuk menentukan bagian mana dari sebuah 32 bit IP adddress yang mewakili netword ID dan bagian mana yang mewakili host ID.



    Dengan kelas-kelas IP address standar, hanya 3 kemungkinan network ID yang tersedia; 8 bit untuk kelas A, 16 bit untuk kelas B, dan 24 bit untuk kelas C. Subnetting mengizinkan anda memilih angka bit acak (arbitrary number) untuk digunakan sebagai network ID.

    Dua alasan utama melakukan subnetting:

    1. Mengalokasikan IP address yang terbatas supaya lebih efisien. Jika internet terbatas oleh alamat-alamat di kelas A, B, dan C, tiap network akan memliki 254, 65.000, atau 16 juta IP address untuk host devicenya. Walaupun terdapat banyak network dengan jumlah host lebih dari 254, namun hanya sedikit network (kalau tidak mau dibilang ada) yang memiliki host sebanyak 65.000 atau 16 juta. Dan network yang memiliki lebih dari 254 device akan membutuhkan alokasi kelas B dan mungkin akan menghamburkan percuma sekitar 10 ribuan IP address.

    2. Alasan kedua adalah, walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan semua device tersebut di dalam network ID yang sama akan memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar semua komputer dengan network ID yang sama harus berada di physical network yang sama juga. Physical network memiliki domain broadcast yang sama, yang berarti sebuah medium network harus membawa semua traffic untuk network. Karena alasan kinerja, network biasanya disegmentasikan ke dalam domain broadcast yang lebih kecil – bahkan lebih kecil – dari Class C address.

    Subnets

    Subnet adalah network yang berada di dalam sebuah network lain (Class A, B, dan C). Subnets dibuat menggunakan satu atau lebih bit-bit di dalam host Class A, B, atau C untuk memperlebar network ID. Jika standar network ID adalah 8, 16, dan 24 bit, maka subnet bisa memiliki panjang network ID yang berbeda-beda.

    Subnetting IP Kelas B

    Disini kita akan melakukan subnetting pada IP Kelas B dimana kita akan mencari 12 Network ID yang akan digunakan dalam jaringan. Yang pertama kali kita lakukan adalah mencari dimanakah letak dari 12 Network ID tersebut. Yaitu dengan cara melakukan pendekatan terhadap bilangan-bilangan biner. Sebelumnya IP Kelas B memiliki netmask sebesar 255.255.0.0 dimana setiap oktek terdiri dari 8 digit bilangan biner. Berikut akan dijelaskan cara mencari 12 Network ID pada IP Kelas B.

    Gambar 1
    8 digit per oktet dalam Alamat IP

    Selanjutnya ke-12 Network ID tersebut berada diantara digit ke 4 sampai 5 atau diantara 8 dan 16. Network ID tersebut akan berada seperti gambar dibawah ini :


    Gambar 2
    Letak 12 Network ID

    Setelah kita mengetahui letak dari ke-12 Network ID tersebut. Maka hal selanjutnya yang kita lakukan adalah menghitung jumlah Network ID yang dapat dibentuk untuk kelas B. Yaitu dengan cara membaginya kedalam bentuk oktet-oktet sebanyak 4 oktet. Oktet yang akan kita gunakan untuk mencari jumlah Network ID yang akan dibentuk adalah oktet ke tiga. Sebagai contoh lihat gambar dibawah :


    Gambar 3
    Letak oktet yang akan digunakan

    Kemudian bagi oktet tersebut menjadi 2 bagian, sebelum kita membagi kita ambil nilai tertinggi seperti Gambar 2 yaitu dengan nilai 16. Setelah mendapatkan digit tersebut maka bagi menjadi 2 bagian sebelum nilai 16 (nilai 8). Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah :


    Gambar 4
    Letak nilai 16

    Setelah kita membagi oktet tersebut menjadi 2 bagian maka kita isi dengan menggunakan tabel. Dimana masing-masing ruas kita isi dengan nilai berurut pada nilai bilangan biner. Untuk ruas sebelah kiri atau ruas nilai 16 tadi kita isi mulai dari 0000 dan untuk ruas kanan kita isi dengan nilai 1111. Maksudnya adalah Network ID pertama yang terbentuk mulai dari N.N.0.0 sampai N.N.15.255. Untuk nilai selanjutnya kita isi berurut, untuk ruas kiri sebelumnya berisi 0000 atau jika kita konversi bernilai nol, kali ini kita isi dengan 0001 yaitu akan bernilai 1, tetapi pada ruas kiri akan bernilai 16. Namun untuk ruas kanan nilainya tetap dengan 1111. Jadi untuk Network ID kedua yang terbentuk mulai dari N.N.16.0 sampai N.N.31.255. Begitu selanjutnya sampai didapatkan 12 Network ID yang kita inginkan. Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini :


    Gambar 5
    Tabel Nilai Biner

    Setelah kita masukkan kedalam tabel seperti diatas, selanjutnya kita representasikan kedalam bentuk Alamat IP Kelas B dengan range yang telah tertera pada tabel. Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini :


    Gambar 6
    Tabel Jangkauan Network ID

    Terbentuklah Network ID yang dapat digunakan untuk IP Kelas B.

    Nama : Refsus Saefudin
    NPM : 50407697
    Kelas : 4IA12
    Tugas : Jaringan Komputer Lanjut

    Senin, 01 November 2010

    SII (Strategy of Information Integration)



    Banyak perusahaan saat ini mengalami masalah tentang sistem informasi yang berbeda didalam perusahaannya. Kunci permasalahan terjadinya fenomena tersebut pada dasarnya terletak pada kesalahan pemilihan pendekatan atau metodologi proses terkait.

    Metodologi yang dipergunakan harus mampu menjawab berbagai kendala teknis maupun non teknis yang seyogiyanya dijumpai pada setiap isu penggabungan. Artinya, metodologi yang dipakai harus dibangun dengan memperhatikan berbagai aspek yang dimaksud tersebut.

    Dengan adanya peristiwa diatas terjadi masalah sebagai berikut:

    1. Terjadinya merger atau akuisisi antar dua atau sejumlah organisasi dalam berbagai industri vertikal, seperti : perbankan, asuransi, manufaktur, pendidikan.

    2. Restrukturisasi korporasi yang dilakukan dengan mengubah pola relasi anak perusahaan dalam sebuah konsorsium grup usaha.

    3. Strategi kerja sama berbagai institusi pemerintah secara lintas sektoral untuk meningkatkan kinerja birokrasi.

    4. Tuntutan mitra usaha baik dalam dan luar negeri untuk meningkatkan kualitas aliansi dan kolaborasi .


    Adanya berbagai fenomena tersebut secara tidak langsung memberikan dampak bagi manajemen organisasi, terutama dalam kaitannya dengan pengelolaan sumber dayanya masing-masing. Artinya adalah bahwa, dua atau lebih sistem informasi yang ada harus diupayakan untuk ”diintegrasikan”. Terkait dengan hal ini, pengalaman membuktikan bahwa proses tersebut tidaklah sesederhana yang dipikirkan. Lamanya proses integrasi dan sering kandasnya usaha tersebut menggambarkan tingkat kesulitan atau kompleksitas usaha integrasi yang dimaksud.

    Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan diatas maka diperlukan sebuah penyelesaian dengan pendekatan seperti berikut ini :



    Tahap I: Eksploitasi Kapabilitas Lokal

    Pada tahap ini, kita melakukan pengembangan maksimal terhadap kapabilitas sistem informasi masing-masing organisasi. Tujuannya adalah untuk memahami secara sungguh-sungguh batasan maksimal kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan kebutuhan manajemen strategis dan operasional organisasi yang bersangkutan – baik dilihat dari segi keunggulannya maupun keterbatasannya.

    Output/keluaran dari tahap ini adalah pemahaman akan keunggulan dan keterbatasan sistem informasi yang dimiliki organisasi dalam hal memenuhi visi dan misi organisasi yang bersangkutan maupun dalam kaitannya dengan kebutuhan organisasi mitra lainnya yang diajak bekerjasama.


    Tahap II: Melakukan Soft Integration

    Setiap kerjasama atau kolaborasi dua atau lebih organisasi kerap mendatangkan kebutuhan baru. Dan ketika kebutuhan bersama ini muncul, seringkali tidak dapat dipenuhi oleh sebuah sistem informasi yang dimiliki salah satu anggota konsorsium. Karena Tahap I yaitu kajian kapabilitas sudah dilakukan, tidak akan ada satu organisasi pun yang berani ”berbohong” bahwa hanya sistem informasinyalah yang dapat menyediakan kebutuhan kerjasama konsorsium.

    Pada saat kebutuhan baru ini berhasil didefinisikan secara jelas, masing-masing organisasi melalui CIO-nya (CIO = Chief Information Officer) – atau personal dengan otoritas tertinggi di bidang sistem informasi – berkumpul dan berdiskusi bersama untuk mencari jalan keluar pemenuhan kebutuhan yang ada. Secara tidak langsung, dalam proses ini, cetak biru arsitektur masing-masing sistem informasi dapat mulai saling diperkenalkan dan dipertukarkan.

    Jika hal ini berhasil dilakukan, maka tahap yang tersulit dalam integrasi, yaitu duduk bersama untuk memikirkan kepentingan yang lebih besar berhasil dilalui. Pada saat inilah sebenarnya hakekat ”integrasi” telah dilakukan. Secara teknis yang biasa dihasilkan adalah ide-ide solusi dalam bentuk penambahan sejumlah entitas atau komponen sebagai jembatan antara satu sistem dan sistem lainnya tanpa harus merusak masingmasing sistem informasi yang telah dianggap baik bekerja oleh setiap organisasi yang ada.

    Keluaran yang sesungguhnya dalam tahap ini adalah kepercayaan dan kesadaran akan perlunya kerjasama untuk memecahkan solusi.

    Tahap III: Membagi Sumber Daya Organisasi

    Ketika skenario pada tahap kedua telah berjalan dengan baik, langkah berikutnya adalah melakukan evaluasi seberapa efisien dan optimum solusi tersebut berhasil dibangun terutama dalam kaitannya dengan pemanfaatan beraneka ragam sumber daya organisasi.

    Sekali lagi para CIO akan berkumpul dan melihat bahwa banyak peluang untuk meningkatkan kinerja solusi yang dihasilkan dengan adanya ”sharing”. Misalnya menggunakan server dari organisasi A, aplikasi dari organisasi B, database dari organisasi C, jaringan dari organisasi D, dan lain sebagainya. Semua itu terjadi sebagai dampak kehendak untuk mencari solusi yang terbaik, sehingga seluruh CIO merasa tertantang intelejensianya dalam menghasilkan sistem yang dimaksud. Keluaran terpenting dari tahap ini adalah mulai bergesernya pemikiran-pemikiran yang didominasi oleh faktor emosional ke ide-ide brilian yang dipandu oleh pemikiran rasional.

    Tahap IV: Mendesain Ulang Arsitektur Organisasi

    Ketika konsorsium organisasi tersebut harus berurusan dengan pemenuhan kebutuhan pemilik kepentingan eksternal, seperti misalnya pelanggan atau publik, maka proses yang cepat, berkualitas, dan murah adalah yang menjadi dambaan mereka. Hal tersebut tidaklah mungkin terjadi jika secara lintas organisasi tidak dilakukan aktivitas redesain proses.

    Di sinilah tahap penentu integrasi diuji kembali, karena yang akan terlibat tidak sekedar para CIO, melainkan pimpinan nomor satu dari masing-masing organisasi.

    Biasanya yang dilakukan adalah para CIO melakukan kajian terlebih dahulu, dan mendesain arsitektur baru yang dipresentasikan kepada para pimpinan dengan sebuah pesan yaitu desain terkait dapat dan mungkin diterapkan oleh beragam organisasi tersebut. Keluaran dari tahap terberat ini adalah kesepakatan untuk melakukan kolaborasi secara lebih jauh, yaitu dengan memperhatikan nilai (atau value) dari pemegang kepentingan utama dari seluruh organisasi yang berkolaborasi.

    Tahap V: Optimalkan Infrastruktur

    Rancangan beraneka ragam proses baru yang dihasilkan pada tahap sebelumnya tidaklah akan berjalan secara efektif, efisien, optimal, dan terkontrol dengan baik apabila secara fundamental tidak dilakukan penyesuaian terhadap infrastruktur organisasi yang ada.

    Proses optimalisasi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan organisasi dengan batasan tetap dijaganya kinerja masing-masing sistem informasi untuk melayani organisasi yang ada secara vertikal.

    Keluaran dari tahap optimaliasi ini adalah sebuah sistem informasi terpadu yang dapat bekerja secara efektif melayani kepentingan vertikal maupun horisontal. Dan tentu saja yang tidak kalah pentingnya, yaitu semakin eratnya relasi antar organisasi yang berkolaborasi setelah melewati sejumlah tahap sebelumnya.

    Tahap VI: Transformasi Organisasi

    Tahap terakhir yang akan dicapai sejalan dengan semakin eratnya hubungan antar organisasi adalah transformasi masing-masing organisasi. Transformasi yang dimaksud pada dasarnya merupakan akibat dari dinamika kebutuhan lingkungan eksternal organisasi yang memaksanya untuk menciptakan sebuah sistem organisasi yang adaptif terhadap perubahan apapun.

    Sejumlah hal baru akan tumbuh menggantikan sesuatu yang telah lama dianut, misalnya:
    1. Transformasi dari organisasi berbasis struktur dan fungsi menjadi organisasi berbasis proses;
    2. Transformasi dari organisasi berbasis sumber daya fisik menjadi organisasi berbasis pengetahuan;
    3. Transformasi dari organisasi berbasis kebutuhan pemilik kepentingan internal
    4. menjadi organisasi berbasis kebutuhan pemilik kepentingan eksternal; dan lain-lain.

    Tahap setelah Integrasi

    Dari berbagai tahap yang telah dijelaskan diatas terlihat bahwa proses integrasi merupakan sebuah strategi transisi yang terjadi secara alami, bukan dipaksakan oleh satu atau dua kubu kepentingan tertentu. Dalam prakteknya, rangkaian tahapan tersebut akan berlangsung membentuk siklus hidup yang berlanjut, sejalan dengan keinginan setiap organisasi untuk selalu memperbaiki kinerjanya dari waktu ke waktu. Tentu saja setelah melalui proses evaluasi dan pembelajaran yang terjadi secara kontinyu dan berkesinambungan.


    Sumber 1

    CIM (Corporate Information Management)



    Sistem Informasi Manajemen (SIM). Anda pasti pernah mendengarnya. Dalam bayangan mungkin berhubungan dengan perusahaan-perusahaan. besar. Pendapat ini memang tak salah, namun SIM juga tak hanya sering digunakan oleh perusahaan, lembaga pendidikan seperti universitas juga menggunakan SIM.

    SIM adalah serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi yang secara rasional mampu menstransformasikan data sehingga menjadi informasi dengan berbagai cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan . Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Dalam teori SIM, komputer bukan prasyarat mutlak bagi sebuah SIM, namun dalam praktek SIM yang baik tidak akan ada tanpa bantuan kemampuan pemrosesan computer. Bagaimanapun untuk melakukan koordinasi dalam SIM akan lebih terbantu jika melibatkan computer.


    Sedangkan untuk CIM itu sendiri merupakan kepanjangan dari Corporate Information Management biasa di kenal dengan istilah bahasa indonesia sebagai Manajemen Informasi Dalam Perusahaan.
    Berikut ini terdapat gambar yang menjelaskan tentang CIM itu sendiri.



    Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa sebuah manajemen perusahaan adalah proses pembentukan dari :

    1. Membuat rasa Strategis

    Korporasi menghadapi massa informasi yang dihasilkan luar informasi. Sebuah kekayaan potensi untuk mengidentifikasi tren perubahan, penting bagi organisasi, yang tersembunyi dalam berbagai sumber informasi eksternal. manajemen informasi perusahaan bertugas untuk mengidentifikasi kredibel dan relevan sumber informasi eksternal dan membangun sistem rasa dan respon yang memungkinkan tren bisnis melacak dan memberikan informasi yang diinterpretasikan untuk respon tindakan yang tepat.

    2. Perencanaan untuk kebutuhan masa depan

    Perubahan telah menjadi bagian dari bisnis normal. Sebagian besar perusahaan korporasi memiliki berbagai proyek mendorong inisiatif bisnis baru. Ketika sebuah proyek mengubah cara bisnis melakukannya hampir selalu menyiratkan bahwa akan ada kebutuhan informasi baru. Sebuah proses bisnis baru yang perlu dipantau dan informasi yang diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan. inisiatif baru selalu membawa dengan mereka elemen risiko. Kunci keberhasilan pelaksanaan inisiatif strategis adalah untuk merencanakan terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan informasi baru.

    3. Meningkatkan nilai utilitas informasi yang tersedia

    Bisnis adalah didukung oleh siklus hidup informasi. Informasi persyaratan yang mendefinisikan, informasi ditangkap, informasi didistribusikan ke titik kebutuhan dan akhirnya informasi tersebut didistribusikan ke titik pengambilan keputusan. Nilai utilitas informasi didasarkan pada apakah informasi yang meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses operasional. Utility sering merupakan fungsi dari relevansi, akurasi, kelengkapan dan ketepatan waktu dengan mana informasi ini tersedia di titik kebutuhan. Nilai utilitas informasi Namun lebih dari relevansi, dll akurasi karena juga tergantung pada seberapa baik orang dilengkapi untuk menggunakan informasi. manajemen informasi perusahaan harus memastikan bahwa proses berada di tempat untuk memastikan bahwa kualitas tinggi lahan informasi di tangan orang-orang berkualitas tinggi. Dalam ini bertujuan perbedaan antara Teknologi Informasi dan sumber daya manusia mengaburkan. Pada dasarnya manajemen informasi perusahaan menjamin proses bisnis dialog perbaikan berkesinambungan antara bisnis dan Teknologi Informasi untuk memastikan informasi yang tepat tersedia untuk mengamankan ia kelancaran proses bisnis.

    4. Menghilangkan informasi yang berlebihan

    Kutukan dari era informasi adalah kelebihan informasi. Di hampir setiap organisasi masih ada perangkat lunak modul berjalan dan membuat laporan yang tidak ada orang yang tertarik dalam manajemen informasi perusahaan harus mengidentifikasi informasi apa yang benar-benar dibutuhkan dalam bisnis ini dan informasi apa yang seharusnya tidak lagi diberikan. Dengan sengaja mengelola dari sumber-sumber informasi yang telah menjadi berlebihan biaya teknologi informasi dapat dikurangi tajam.

    5. Memastikan untuk undang-undang

    Legislasi adalah penangkapan dengan kekhasan era informasi. Legislasi menuntut bahwa suatu perusahaan melindungi informasi klien terhadap penyalahgunaan. undang-undang lainnya adalah di tempat untuk mengamankan hak pemegang saham untuk memiliki akses ke informasi yang berkualitas untuk membuat keputusan investasi. manajemen informasi perusahaan harus terus-menerus menginterpretasikan persyaratan hukum dan memastikan bahwa semua langkah berada di tempat untuk memastikan kepatuhan terhadap undang-undang.

    6. Meningkatkan laba atas investasi di teknologi informasi

    Pengembalian investasi menunjukkan peningkatan jumlah pendapatan yang dihasilkan, penurunan biaya teknologi informasi dan pengurangan risiko bisnis. manajemen informasi perusahaan memastikan bahwa setiap potensi sumber daya teknologi informasi adalah sepenuhnya dieksploitasi oleh bisnis. Sebuah value driver utama bagi manajemen informasi perusahaan adalah untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh informasi di perusahaan dengan memastikan bahwa informasi yang cukup terlindung dari penyalahgunaan dan pelecehan.


    Sumber 1
    Sumber 2

    Minggu, 31 Oktober 2010

    E-Commerce and E-Business


    Electronic Commerce (E-Commerce) didefinisikan sebagai proses pembelian dan penjualan produk, jasa dan informasi yang dilakukan secara elektronik dengan memanfaatkan jaringan komputer. Salah satu jaringan yang digunakan adalah internet.

    Sementara itu Kalakota dan Whinston mendefinisikan E-Commerce dari beberapa perspektif, yaitu:
    1. Dari perspektif komunikasi, E-Commerce adalah pengiriman informasi, produk/jasa, atau pembayaran melalui jaringan telepon, atau jalur komunikasi lainnya
    2. Dari perspektif proses bisnis, E-Commerce adalah aplikasi teknologi menuju otomatisasi transaksi bisnis dan work flow
    3. Dari perspektif pelayanan, E-Commerce adalah alat yang digunakan untuk mengurangi biaya dalam pemesanan dan pengiriman barang
    4. Dari perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk menjual dan membeli produk serta informasi melalui internet dan jaringan jasa online lainnya.


    Sejarah Perkembangan E-Commerce

    Istilah "perdagangan elektronik" telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik.

    Kemudian dia berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunya istilah yang lebih tepat "perdagangan web" — pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web melalui server aman (HTTPS), protokol server khusus yang menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data penting pelanggan.

    Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.

    E-Commerce adalah website yang menyediakan transaksi secara online atau dapat juga diartikan sebagai suatu cara jual beli beli secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas internet dimana terdapat sebuah website yang menyediakan "get and delivery". E-Commerce akan berubah menjadi kegiatan marketing dan juga dapat memangkas biaya operasional untuk keperluan perdagangan.

    Sistem pembayaran E-Commerce

    E-Commerce memiliki beberapa mekanisme dalam melakukan pembayarannya. Berikut beberapa mekanisme pembayaran dalam E-Commerce :
    1. Pembeli yang memiliki kartu kredit dapat menggunakan kartu tersebut sebagai media pembayaran.
    2. Pembeli dapat melakukan pembayaran dengan menggunakan E-Cash yaitu pengguna harus memiliki account khusus yang dibuat melalui kartu kredit yang dipunyai sebelumnya. Pembeli hanya perlu mengisi account E-Cash nya.
    3. Alternatif lain dalam pembayaran di internet adalah dengan menggunakan smartcard. Di Singapura, smartcard dikenal dengan istilah cash card. Untuk pembayaran di internet, user harus memiliki ‘smart card reader’. Dalam pemakaiannya, alat khusus ini disambungkan ke port serial di komputer. Pada saat melakukan transaksi, kartu smart card harus digesekkan ke alat tersebut, sehingga chip yang terdapat di kartu dapat dibaca oleh komputer.Untuk softwarenya, digunakan software bernama ‘e-wallet’.

    Dampak positif dan negatif E-Commerce
    E-Commerce ini juga terdapat dampak positif maupun negatif. Berikut ini merupakan dampak Positif dan Negatifnya.

    Dampak Positif
    1. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
    2. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
    3. Menurunkan biaya operasional(operating cost).
    4. Melebarkan jangkauan (global reach).
    5. Meningkatkan customer loyality.
    6. Meningkatkan supplier management.
    7. Memperpendek waktu produksi.
    8. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).

    Dampak Negatif
    1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial yang ada.
    2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
    3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
    4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
    5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
    6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia, kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.

    E-Business


    E-Business merupakan kegiatan berbisnis di Internet yang tidak saja meliputi pembelian, penjualan dan jasa, tapi juga meliputi pelayanan pelanggan dan kerja sama dengan rekan bisnis (baik individual maupun instansi).

    E-business merupakan bentuk kegiatan bisnis yang dilakukan dengan menggunakan teknologi internet. Dalam penggunaan sehari-hari, e-business tidak hanya menyangkut e-dagang (perdagangan elektronik atau e-commerce) saja. Dalam hal ini, e-commerce lebih merupakan sub bagian dari e-business, sementara e-business meliputi segala macam fungsi dan kegiatan bisnis menggunakan data elektronik, termasuk pemasaran internet (e-pemasaran). Sebagai bagian dari e-business, e-commerce lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat www atau Internet. Dengan menggunakan sistem manajemen pengetahuan, e-commerce mempunyai goal untuk menambah revenu dari perusahaan.

    Dapat ditarik kesimpulan bahwa E-Commerce merupakan bagian utama dari E-Business dimana E-commerce merupakan salah satu kegiatan yang terdapat didalam E-Business tersebut.


    Sumber 1
    Sumber 2
    Sumber 3

    Social Network Business



    Social Network Business adalah situs jaringan sosial yang diperuntukkan untuk bisnis. Yaitu jaringan sosial yang digunakan oleh banyak orang didunia ini untuk melakukan kegiatan bisnis seperti, jual beli, jasa transfer, promosi dan masih banyak lainnya. Banyak situs-situs jejaring sosial yang berfungsi sebagai Social Network Business seperti : Facebook, Twitter, LinkedIn, MySpace, Ning dan Xin.

    Alasan mengapa Social Network menarik bagi para pebisnis :
    1. Salah satu media yang paling mudah digunakan karena tidak harus membayar alias gratis.
    2. Dapat menjangkau semua kalangan manusia, melalui iklan-iklan yang muncul disitus atau halaman web.
    3. Tersedia group-group yang sangat potensial menjadi targeted-clients atau customer.
    4. Kemampuan untuk membangun komunitas yang kuat
    5. Social Network bisa digunakan untuk meningkatkan kematangan produk berdasarkan masukan yang diterima
    6. Update tentang produk bisa dengan mudah disampaikan sehingga setiap orang bisa tahu.


    FACEBOOK
    Disini kita mengambil contoh situs jejaring sosial yaitu Facebook. Mulanya situs ini hanya digunakan sebagai tempat melakukan pertemanan dengan siapa saja. Namun lama kelamaan semenjak situs ini digemari oleh para pengguna, maka fungsi dari situs ini berkembang menjadi ajak bisnis bagi para pemain bisnis untuk melaksanakan strategi bisnisnya. Dari memasang iklan yang berada di pojok kanan, bahkan sampai membuat grup tersendiri untuk mempromosikan hasil produksinya.

    1. Strategi bisnis melalui iklan
    Strategi bisnis melalui iklan-iklan yang sengaja dipasang pada banner situs jejaring sosial ini merupakan strategi yang sangat efektif. Dilihat dari pengguna facebook yang begitu banyak yang dapat melebihi puluhan ribu setiap harinya memungkinkan produk yang diiklankan akan menarik keiinginan pengguna untuk membelinya.



    Dari contoh iklan diatas yaitu sebuah perusahaan atau semacamnya mempromosikan hasil produksinya melalui iklan-iklan yang terpasang pada situs. Konsumen dapat melihat barang-barang hasil produksi dengan mudah yaitu dengan cara mengklik link yang tertera pada iklan tersebut. Kemudian konsumen akan langsung berada pada page dimana barang tersebut dipasarkan.

    2. Memperlihatkan barang dan menyantumkan cara memperolehnya
    Strategi semacam ini juga dinilai cukup efektif karena konsumen dapat secara langsung melihat barang dengan cara melihat gambar asli dari produk yang ditawarkan. Selain gambar yang diperlihatkan, biasanya produsen juga mencantumkan cara memesan barang tersebut. Apakah dengan cara sms, datang langsung, atau via transfer.



    Dari gambar diatas konsumen dapat memesan barang tersebut dengan ketentuan yang telah dicantumkan oleh produsen.

    Senin, 25 Oktober 2010

    Naskah / Script (Kecerdasan Buatan)

    Script adalah skema representasi pengetahuan yang sama dengan frame, yaitu merepresentasikan pengetahuan berdasarkan karakteristik yang sudah dikenal sebagai pengalaman-pengalaman. Perbedaannya, frame menggambarkan objek, sedangkan script menggambarkan urutan peristiwa. Dalam menggambarkan urutan peristiwa, script menggunakan slot yang berisi informasi tentang orang, objek, dan tindakan-tindakan yang terjadi dalam suatu peristiwa.

    Jalur (track) : servis mobil di bengkel

    Role (peran) : pengguna mobil, administrasi, montir

    Prop (pendukung) : uang, buku servis, komputer, stnk, bukti pembaran

    Kondisi input : pengguna mobil harus membawa uang, stnk dan buku servis

    Adegan (scene) -1 : kedatangan pengguna mobil ke bengkel

    1. Pengguna mobil datang ke bengkel

    2. Pengguna mobil ke bagian administrasi untuk mendaftar

    3. Pengguna mobil menunggu di antrian

    Adegan (scene) -2 : menunggu diruang tunggu

    1. Pengguna mobil duduk di ruang tunggu

    2. Pengguna mobil membaca majalah

    3. Pengguna mobil bercengkrama dengan pengguna mobil lainnya

    Adegan (scene) -3 : keluhan pengendara

    1. Montir bertanya keluhan yang dialami

    2. Pengguna mobil mengutarakan keluhannya

    3. Montir membawa mobil kedalam bengkel untuk diservis

    Adegan (scene) -4 : mobil diservis

    1. Montir mengecek kendaraan sebagai pengecekan awal

    2. Montir melakukan tune up untuk point yang telah ditentukan

    3. Montir melakukan perbaikan terhadap keluhan pengguna

    4. Montir mengecek kerusakan lain

    Adegan (scene) -5 : montir menyampaikan kerusakan lain

    1. Montir mencatat kerusakan lain yang terdapat pada mobil

    2. Montir menyampaikan kerusakan lain kepada pengguna mobil

    3. Montir bertanya apakah perlu mengganti spare part atau tidak kepada pengguna mobil

    4. Montir melakukan penggantian spare part jika terjadi kerusakan

    Adegan (scene) -6 : mobil selesai di servis dan lakukan pembayaran

    1. Mobil telah selesai diservis dan diperbaiki kerusakan-kerusakan yang ada

    2. Pengguna mobil mengecek kembali kondisi mobilnya

    3. Pengguna mobil ke bagian administrasi

    4. Pengguna mobil membayar biaya jasa servis

    5. Administrasi mencatat kilometer dan segala sesuatu mengenai tune up pada buku servis

    6. Pengguna mobil mendapatkan buku servis dan bukti pembayaran

    7. Pengguna mobil meninggalkan bengkel

    Hasil :

    1. Pengguna mobil merasa puas akan jasa bengkel yang diberikan

    2. Pengguna mobil merasa kecewa akan jasa bengkel yang diberikan

    Jaringan Semantik (Kecerdasan Buatan)

    Jaringan semantik merupakan gambaran pengetahuan grafis yang menunjukkan hubungan antar berbagai objek. Jaringan semantik terdiri dari lingkaran-lingkaran yang menunjukkan objek dan informasi tentang objek-objek tersebut. Objek disini bisa berupa benda atau peristiwa. Antara 2 objek dihubungkan oleh arc yang menunjukkan hubungan antar objek.

    Berikut merupakan contoh dari jaringan semantik yang telah saya buat :



    Dari gambar jaringan semantik diatas kita dapat membaca hubungan antara peristiwa-peristiwa dari gambar tersebut :

    1. Refsus main gitar membawakan lagu milik YUI
    2. Refsus main piano bersama MUSE
    3. Refsus naik motor jen is Honda ke kampus
    4. Refsus naik motor ke Restaurant
    5. Refsus makan ayam goreng di restaurant dekat kampus
    6. Refsus makan ayam goreng dan pecel
    7. Refsus belajar Bahasa C++ di LabTI
    8. Refsus belajar Bahasa C++ menggunakan Eclipse dan Turbo C di LabTi
    9. Refsus naik motor jen is Honda warna merah

    Senin, 11 Oktober 2010

    Agent Operator Busway (Service Agent)


    Sekarang ini manusia membutuhkan sarana transportasi yang aman, cepat dan tepat waktu untuk memenuhi kebutuhan mobilitas yang sangat padat. Salah satu nya adalah angkutan umum seperti bus, mikrolet, kopaja dan lain-lain. Namun jenis transportasi ini masih kurang efektif dalam hal waktu, keamanan dan kenyamanan. Banyak hal-hal yang tidak diinginkan sering terjadi. Misalnya seperti kecelakaan akibat pengemudi ugal-ugalan, menaikkan dan menurunkan penumpang disembarang tempat serta kondisi kendaraan yang sering kali dijumpai sudah tidak layak pakai. Untuk itu perlu diadakan perubahan baik dari segi sistem maupun prasarana yang ada dengan mengadakan Busway sebagai transportasi yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada. Dengan adanya Busway manusia tidak perlu merasa khawatir jika ia terlambat sampai ketempat tujuan, akan terjadinya kecelakaan dan rasa tidak nyaman dalam kendaraan.

    Saat ini operator yang mengoperasikan Busway masih menggunakan sumber daya manusia. Operator ini bisa saja merasa lelah, moodnya tidak bagus dan lain sebagainya. Jika ini terjadi maka akan mempengaruhi jadwal keberangkatan dan kedatangan armada yang dapat menyebabkan ketidak nyamanan pengguna jasa ini. Untuk itu perlu dilakukan pembaharuan dalam segi sumber daya. Jika semua kegiatan operasional dilakukan oleh sebuah robot atau mesin, maka hal-hal yang menjadi permasalahan diatas akan dapat ditangani dan kegiatan operasional akan berjalan sebagai mana mestinya. Berikut ini adalah perancangan dari Agen Operator Busway :

    1. Agent Type : Operator Busway
    2. Percepts : Monitor, kamera, infrared, speaker, speedometer, dan GPS
    3. Action : Menyetir, menambah kecepatan, menurunkan kecepatan, mengerem, berhenti di setiap halte yang dilaluinya, menaikkan dan menurunkan penumpang, memberikan salam kepada penumpang.
    4. Goal : Sampai ke halte tepat waktu, menaikkan dan menurunkan penumpang dengan aman, kenyamanan penumpang.
    5. Environment : Jalan, lalu lintas, jalur busway, halte.

    Penjelasan :

    Agen Operator Busway akan bertugas didalam armada Busway. Action Agent Operator Busway kurang lebih sama seperti action yang dilakukan manusia. Awalnya Operator yang bertugas sebagai pengemudi armada Busway menjalankan Busway menuju halte terdekat, ketika armada sampai ke halte Operator yang bertugas sebagai pengawas didalam armada membukaan pintu secara otomatis dan memberikan salam kepada penumpang sambil menghitung jumlah penumpang keluar selama kurun waktu 3 menit. Kemudian memasukkan penumpang selama kurun waktu 5 menit dengan perhitungan jumlah penumpang serta bobot penumpang yang masuk kedalam armada, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.



    ==================Gambar Halte yang akan dikunjungi oleh Agent====================

    Setelah proses menaikkan dan menurunkan penumpang selesai, maka masuk kedalam proses perjalanan. Didalam proses ini parameter yang akan diperhatikan adalah marka jalan, rambu-rambu dan lampu lalu lintas. Untuk marka jalan devices yang digunakan adalah infra merah. Jadi sensor dari infra merah ini akan diletakkan dibagian bawah armada (dekat ban disetiap sisi) dan akan mendeteksi apakah bagian bawah armada mendekati beberapa centimeter atau belum. Ukuran jarak yang diambil adalah sekitar 30-45 cm. Jika sensor mendeteksi salah satu bagian dari armada mendekati batas tersebut maka sensor akan mengirimkan perintah kepada operator untuk membelokkan sedikit armada agar tidak mendekati batas yang ditentukan.


    ======================Batas jalan yang digunakan oleh Agent=====================

    Untuk rambu-rambu agent akan mengenali rambu-rambu dengan cara proses scan gambar yang berada pada plang rambu. Ketika proses scan, image yang dihasilkan akan dicocokkan dengan database yang ada didalam memori agent, tingkat kecocokan hasil scan image dengan database sekitar 80-95%. Untuk lampu lalu lintas, agent hanya akan mengenali 2 jenis lampu yaitu lampu bergambar bus dengan warna merah dan lampu bergambar bus dengan warna hijau. Agent akan mendeteksi 30 detik sebelumnya, lampu apa yang akan menyala untuk menghindari sebuah kecelakaan. Jika lampu yang akan menyala berwarna merah, maka agent akan memperlambat laju armada untuk memberhentikan armada. Jika lampu yang akan menyala hijau, maka agent akan berjalan dengan kecepatan konstan.



    ===================Gambar rambu-rambu yang harus dipatuhi Agent=================

    Untuk mencapai halte berikutnya agent dilengkapi dengan system GPS dan database lokasi dari halte yang akan dikunjungi. Dengan memasukkan koordinat dari halte berikutnya maka system GPS pada agent akan bekerja dan memberikan jalur mana yang akan dilalui oleh armada tersebut.



    ====================Gambar Rute yang akan dilalui oleh Agent======================

    Beberapa ukuran keberhasilan dari Agent Operator Busway :
    1. Sampai ke halte selanjutnya tepat waktu.
    2. Menaikkan dan menurunkan penumpang dengan selamat.
    3. Meminimalisasi kemungkinan terjadinya kecelakaan.
    4. Menaati peraturan dan rambu-rambu yang ada.
    5. Kenyamanan pengguna armada Busway.

    Lingkungan yang disediakan untuk Agen Operator Busway adalah jalan raya dimana terdapat halte-halte busway yang dapat menaikkan dan menurunkan penumpang.

    Selasa, 05 Oktober 2010

    Jenis-jenis koneksi internet di Indonesia khususnya untuk konsumsi rumah

    Sebelumnya kita perlu mengetahui apa itu internet ? Internet merupakan sebuah jaringan komputer secara global dan luas yang dapat menghubungkan pemakai komputer satu dengan pemakai komputer yang lainnya. Fasilitas ini dapat memungkinkan kita berkomunikasi kapanpun dimanapun dengan siapapun. Antara pengguna satu dengan yang lainnya yang berada dalam satu komplek atau dengan pengguna di beda pulau, bahkan dengan pengguna di beda negara dan benua.



    Untuk menggunakan fasilitas ini kita memerlukan media yang dapat memungkinkan kita untuk berkomunikasi dengan yang lain. Media tersebut diantaranya berupa kabel dan nirkabel (wireless).

    1. Koneksi Kabel
    Koneksi kabel merupakan sebuah koneksi yang memanfaatkan media kabel sebagai jembatan untuk menghubungkannya (penghantarnya). Koneksi dengan media kabel memiliki beberapa jenis baik dari segi biaya, kecepatan dan lainnya. Berikut ini merupakan jenis-jenis media kabel :

    1. Dial-up
    Dial-up merupakan koneksi internet yang memanfaatkan jalur koneksi telepon yang dapat berfungsi dengan cara menghubungkan nomor khusus melalui telepon agar dapat berinternetan. Koneksi dengan jenis ini kecepatannya lebih lambat dengan koneksi yang lainnya. Kecepetan maksimum yang dapat dicapai oleh koneksi ini adalah 56kbps. Koneksi ini akan menjadi lebih lambat jika pada kondisi tertentu diantaranya terjadi pada siang hari dimana traffic komunikasi yang terjadi sedang padat-padatnya. Hal lain kekurangan dari jenis koneksi ini adalah biaya nya yang relatif mahal untuk pengguna internet seperti para pelajar. Namun pada sekarang ini koneksi ini jarang ada yang menggunakan, bahkan bisa dibilang tidak ada.


    Gambar Koneksi Dial-up

    2. ADSL (Asymmetric Diagital Subcriber Line)
    ADSL merupakan koneksi yang lebih cepat dibandingkan dengan koneksi yang lainnya seperti Dial-up, GPRS atau CDMA. Koneksi ini memiliki kecepatan transfer yang cukup besar dikarenakan koneksi ini menggunakan jalur pita yang lebar yang memungkinkan banyak bit-bit yang melalui pita ini. Teknologi ADSL memberikan kecepatan pengiriman data yang berbeda antara downstream dan upstream. Untuk meningkatkan kinerja dari koneksi ini maka digunakan istilah Asymmetric. Teknologi ADSL ini mampu menagirimkan data downstream sekitar 1.8 Mbps sampai 8 Mbps dan upstream sampai 640kbps.



    Cara kerja teknologi ADSL ini pada dasarnya adalah dengan proses Dial-up connection. Ketika ada permintaan dari sisi user, maka modem adsl yang berada di posisi pusat akan memprosesnya dengan cara memisahkan antara informasi data, suara atau multimedia yang dilakukan oleh splitter. Selanjutnya informasi yang diperoleh akan dilewatkan melalui MDF-RK-DP sampai menuju KTB, kemudian dari sisi pelanggan informasi masuk kembali ke dalam splitter dan ditampilkan sesuai dengan bit-bit yang diterima.

    Teknologi ini pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, berikut kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh teknologi ADSL.

    1. Kelebihan Teknologi ADSL

    a. Mudah dalam instalasi.
    b. Hemat investasi karena menggunakan jaringan kabel existing untuk pengembangan jaringan baru.
    b. Menawarkan kecepatan hingga 125x lebih cepat dibandingkan dengan 56k modem.
    c. Koneksi yang mudah sehingga tidak perlu melakukan dial-up lagi.
    d. Kestabilan koneksi dan keamanan lebih terjamin karen koneksi dilakukan dengan kabel sendiri yang bersifat point-to-point.
    e. ADSL memberikan kemampuan Internet dan Voice/Fax secara simultan. Ini berarti kita dapat Surfing internet dan menggunakan Telepon atau Fax pada saat bersamaan. Ini akan memberikan kepuasan untuk menikmati High-Speed Internet Access tanpa kehilangan kontak telepon dengan relasi.
    f. Trafik menerima data lebih besar daripada pengiriman, sehingga cocok digunakan pada level pengguna akhir, seperti untuk kebutuhan multimedia

    2. Kekurangan Teknologi ADSL

    a. Menurunnya kualitas sambungan dan kecepatan transfer data akibat jauhnya jarak user dengan STO
    b. Kabel tembaga tua dapat menurunkan kualitas sambungan dan menurunkan kecepatan.
    c. Koneksi asimetris berarti waktu upload akan lebih lama daripada download.
    d. Cakupan area yang sempit, maksimal 5.5 km dalam keadaan normal.
    e. Traffic data yang terjadi pada saat itu.

    Berikut ini akan ditampilkan salah satu contoh koneksi berbasis ADSL dengan menggunakan salah satu provider internet di Indonesia.



    Pada gambar diatas kecepatan download yang didapat sekitar 39 kbps sedangkan kecepatan downstream yang digunakan sebesar 384 kbps. Seharusnya kecepatan yang dapat diperoleh sekitar 40-43 kpbs. Mengapa demikian? Ini dapat disebabkan traffic yang pada pada saat itu dan hal lainnya.

    2. Koneksi Wireless

    Wireless adalah teknologi pengiriman data tanpa kabel, teknologi yang digunakan adalah dengan cara mengirimkan paket-paket data dengan menggunakan gelombang elektromagnetik. Saat ini teknologi wireless berkembang dengan pesat, secara kasat mata dapat dilihat dengan semakin banyaknya pemakaian telepon sellular, selain itu berkembang pula teknologi wireless yang digunakan untuk akses internet.

    Wireless LAN menggunakan gelombang elektromagetik (radio dan infra merah) untuk melakukan komunikasi data menyalurkan data dari satu point ke point yang lain tanpa melalui fasilitas fisik. Koneksi ini menggunakan frekuensi tertentu untuk menyalurkan data tersebut, kebanyakan Wireless LAN menggunakan frekuensi 2,4 GHz. Frekuensi inilah yang disebut dengan Industrial, Scientific and Medical Band atau sering disebut ISM Band, seperti telah dijelaskan di atas.

    Wireless LAN menggunakan gelombang elektromagetik (radio dan infra merah) untuk melakukan komunikasi data menyalurkan data dari satu point ke point yang lain tanpa melalui fasilitas fisik. Koneksi ini menggunakan frekuensi tertentu untuk menyalurkan data tersebut, kebanyakan Wireless LAN menggunakan frekuensi 2,4 GHz. Frekuensi inilah yang disebut dengan Industrial, Scientific and Medical Band atau sering disebut ISM Band, seperti telah dijelaskan di atas.

    Wireless LAN menawarkan beberapa kelebihan seperti produktivitas, kenyamanan, dan keuntungan dari segi biaya bila dibandingkan dengan jaringan kabel tradisional.

    1. Mobility: Sistem wireless LAN bisa menyediakan user dengan informasi access yang real-time, dimana saja dalam suatu organisasi. Mobilitas semacam ini sangat mendukung produktivitas dan peningkatan kualitas pelayanan apabila dibandingkan dengan jaringan kabel

    2. Installation Speed and Simplicity: Instalasi sistem wireless LAN bisa cepat dan sangat mudah dan bisa mengeliminasi kebutuhan penarikan kabel yang melalui atap atau pun tembok.

    3. Installation Flexibility: Teknologi wireless memungkinkan suatu jaringan untuk bisa mencapai tempat-tempat yang tidak dapat dicapai dengan jaringan kabel.

    4. Reduced Cost-of-Ownership: Meskipun investasi awal yang dibutuhkan oleh wireless LAN untuk membeli perangkat hardware bisa lebih tinggi daripada biaya yang dibutuhkan oleh perangkat wired LAN hardware, namun bila diperhitungkan secara keseluruhan, instalasi dan life-cycle costnya, maka secara signifikan lebih murah. Dan bila digunakan dalam lingkungan kerja yang dinamis yang sangat membutuhkan seringnya pergerakan dan perubahan yang sering maka keuntungan jangka panjangnya pada suatu wireess LAN akan jauh lebih besar bila dibandingkan dengan wired LAN.

    5. Scalability: Sistem wireless LAN bisa dikonfigurasikan dalam berbagai macam topologi untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang beragam. Konfigurasi dapat dengan mudah diubah Mulai dari jaringan peer-to-peer yang sesuai untuk jumlah pengguna yang kecil sampai ke full infrastructure network yang mampu melayani ribuan user dan memungkinkan roaming dalam area yang luas.

    Berikut ini akan ditampilkan salah satu contoh koneksi berbasis Wireless dengan menggunakan salah satu provider internet di Indonesia.




    Pada gambar diatas kecepatan download yang didapat sekitar 107 kbps sedangkan kecepatan downstream yang digunakan sebesar 1.1 Mbps. Seharusnya kecepatan yang dapat diperoleh sekitar 120-159 kpbs. Mengapa demikian? Ini dapat disebabkan traffic yang pada pada saat itu dan hal lain seperti cuaca, karena untuk teknologi ini cuaca sangat berpengaruh terhadap kestablina koneksi. Biasanya koneksi seperti ini tidak stabil dibandingkan dengan koneksi yang menggunakan kabel

    Sumber referensi

    Sumber 1
    Sumber 2
    Sumber 3